Langit sudah mulai
berwarna oranye. Itu tanda bahwa sebentar lagi senja akan datang. Gue duduk di
sebuah bangku kayu di taman sambil menikmati ramainya taman kota. Ada
segerombolan anak kecil yang sedang berlari-larian di taman ini. Ada juga
seorang anak kecil sedang menangis, kesakitan setelah jatuh saat berlari tadi.
Dagang asongan juga lumayan banyak, mereka asyik menyajakan barang dagangannya.
Gue tetap duduk di
bangku taman sambil menikmati suasana taman yang begitu indah. Sesekali gue
mengecek handphone, kali ada aja message atau miscall dari seseorang gitu. Tapi
ternyata, tak ada satu pun yang masuk. Haduh sedih juga yaa.
Merasa bosan duduk
terus. Gue pun memutuskan untuk berjalan mengitari taman. Tanaman-tanaman yang
hijau tumbuh dengan subur. Warna-warni bunga tampak harmonis dengan warna hijau
dari daun tumbuhan di sini. Pemandangan yang sangat memanjakan mata banget nih!
Berjalan beberapa lama,
tiba-tiba gue melihat seorang cewek yang duduk sendirian di bangku taman.
Rambut hitamnya yang panjang terlihat cocok dengan wajahnya yang oval. Apalagi
saat dia mengupingkan rambutnya, tambah cantik banget. Gue menghentikan langkah
dan tetap memandang cewek itu dengan antengnya. Dia tampak lebih cantik kalau
dilihat dari posisi gue sekarang: berada
beberapa meter saja dari cewek itu.
Pengin rasanya gue
nyamperin cewek itu lalu kenalan. Tapi gue masih bingung gimana cara kenalannya
supaya asyik dan gak ngebosenin. Kalau gue datengin cewek itu dan lagsung minta
kenalan, kesannya gimana gitu, kurang bagus deh. Trus kalau gue gak kenalan
sama dia dan milih ninggalin gitu aja, ini kesempatan emas buat gue yang
notabenenya udah jomblo lama banget. Gue
gak boleh nyianyiain kesempatan ini!
Gue berjalan mendekati
cewek itu dengan penuh percaya diri.
“Hey, gue boleh duduk?”
tanya gue.
Cewek itu hanya
mengangguk pelan. Gue pun langsung duduk di sebelahnya.
“Sendirian aja nih?”
Pertanyaan basi banget keluar dari mulut gue.
“Iya.” Jawabnya
singkat.
“Lagi badmood yaa?”
“Kayaknya sih gitu.
Huh!”
Ide brilian gue pun
muncul. Gue ambil sebuah permen Kopiko mini coffee dari kantong celana. “Coba
makan permen Kopiko mini coffee ini. Dijamin deh badmoodnya bakalan hilang!”
Dia mengambil permen
Kopiko mini coffee dari tangan gue. “Makasih yaa.”
Dia buka permen itu
lalu memasukannya ke dalam mulut.
“Hmm!” gumamnya.
“Gimana? Mantep kan
permen kopinya?”
“Iya nih.” Dia
kelihatannya menikmati permen kopi itu. “Rasa kopinya enak bener. Manisnya juga
pas. Enak deh!”
“Tuhkan! Gue bilang juga
apa. Hehehe”
Gue memang selalu
membawa beberapa permen Kopiko mini coffee saat bepergian keluar rumah. Soalnya
permen kopi ini selalu siap menemani gue di saat-saat yang tak terduga. Seperti
sekarang ini, menemukan seorang cewek dengan keadaan badmood. Lumayan kan bisa
naikin mood cewek itu lagi.
Kami pun jadi lancar
mengobrol. Mulai dari hal sepele sampai hal-hal yang menurut gue sudah masuk ke
wilayah pribadi. Akhirnya, gue bisa dapet nomor cewek itu dan dia janji ke gue
kalau nanti malam dia bakalan telpon gue. Senangnya!
Berkat permen Kopi mini
coffee nih, gue bisa dapet kenalan cewek cantik kayak gitu. Wajar aja, permen
ini kan jadi permen kopi pertama di Indonesia yang selalu membuat suasana jadi
asyik, membuat mood menjadi baik, dan juga semangat yang makin menggebu. Yang
paling penting, permen Kopi mini coffee ini selalu siap menemani gue kapan pun
dan dimana pun. Tinggal buka bungkusnya, lalu makan deh. Hmm.. permen Kopiko
mini coffee ini memang nikmat!